Pemain ISL-IPL Ancam Mogok

Adanya dua kompetisi serta buruknya pengelolaan klub peserta kompetisi di Liga Super Indonesia maupun IPL membuat sejumlah pemain yang tergabung dalam APPI (Asosiasi Pemain Profesional Indonesia) mengancam akan mogok bermain jika dua kompetisi itu masih bermasalah, terutama dalam hal pemenuhan kewajibannya terhadap para pemainnya.

Menurut APPI ada sekitar 13 klub yang berasal dari Liga Super Indonesia dan IPL masih belum memenuhi kewajibannya terhadap para pemainnya, termasuk masalah gaji dan perizinan bagi pemain asing. Dari 13 klub tersebut 7 diantaranya adalah klub IPL yaitu Persija Jakarta, Persibo Bojonegoro, Persema Malang, PPSM Magelang, Persiraja Banda Aceh, Bontang FC dan PSM Makassar. Sedangkan klub Liga Super Indonesia yang menunggak gaji pemainnya adalah Persija Jakarta, Sriwijaya FC, Deltras Sidoarjo, Persela Lamongan, Pelita Jaya dan Arema Indonesia.

Presiden APPI, Ponaryo Astaman mengatakan, APPI meminta agar klub-klub segera memenuhi hak pesepakbola, termasuk izin kerja bagi pesepakbola asing yang telah disepakati dan diatur dalam kontrak selambat-lambatnya hingga 7 Juni. Dan jika sampai deadline yang ditetapkan hak para pemain masih belum dipenuhi, maka para pemain akan melakukan pemogokkan.

"Apabila tidak ditepati, maka kami mogok bertanding. Kami akan melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan serta memberikan kekuasaan dan wewenang kepada APPI untuk melakukan pembicaraan dengan pihak klub yang bermasalah termasuk serta tidak terbatas dalam upaya hukum yang tegas sesuai dengan ketentuan dan hukum yang berlaku," tegasnya.

Pernyataan dari Ponaryo astaman diperkuat oleh pernyataan Bamabng Pamungkas selaku Wakil Presiden APPI ini,"Kalau tidak mencapai solusi akan ada gerakan lebih ekstrem, barangkali ya dengan pemogokan itu. Setiap pemain ingin bermain dalam satu liga dan pengurus. Setelah deadline FIFA, pemain akan sepakat bermain dalam satu wadah, tidak akan bermain di kompetisi sebelah. Dua kompetisi tidak mungkin ada lagi setelah deadline itu."