Kalah dari Iran, Indonesia Mantap Menjadi Juru Kunci

Timnas Senior
Sebelum pertandingan antara timnas Indonesia melawan Iran sebenarnya ada setitik harapan bahwa Bambang Pamungkas dkk akan memberikan perlawanan sengit terhadap Iran. Harapan tinggal harapan.. ternyata permainan timnas jauh dari yang dibayangkan, padahal Wim Rijsbergen beberapa kali kepada media mengungkapkan bahwa timnas akan bermain seperti Barcelona... ( apanya yang mirip Barcelona ya???)

Bermain di SU Gelora Bung Karno yang kosong melompong, di awal babak pertama para pemain timnas seperti kebingungan mau main seperti apa.. Tidak adanya pengatur serangan dan banyak melakukan kesalahan dalam mengoper bola membuat serangan timnas Indonesia mandek di lapangan tengah.

Gol pertama Iran berawal dari Mahyadi yang terjatuh saat menghadang penyerang Iran sehingga dengan mudahnya gawang Hendro Kartiko dibobol. Gol kedua Iran terjadi akibat Haryono salah mengoper bola, mendapat bola dari Haryono, dengan cepat Ghazi Najafabadi memberi umpan kepada Mojtaba Jabari yang kemudia tanpa kesulitan membobol gawang Hendro. Entah lagi sial atau karena faktor lain, Hendro Kartiko melakukan blunder sehingga memudahkan Iran mencetak gol ketiganya melalui Gholam Reza Rezaei. Satu-satunya gol balasan dari Timnas Indonesia dicetak oleh Bambang Pamungkas menjelang babak pertama usai.

Pada babak kedua, dengan masuknya Firman Utina permainan timnas senior sedikit lebih baik dibandingkan babak pertama. Namun alih-alih mampu menyamakan kedudukan timnas malah kebobolan lagi melalui tendangan Pinalti akibat Benny Wahyudi yang melakukan pelanggaran di kotak penalti. Sampai pertandingan usai kedudukan tidak berubah dengan skor 1-4 untuk kemenangan Iran.

Komentar

Postingan Populer