Boaz Salossa, The Real "Mutiara Hitam"

Liga Super Indonesia
Boaz Salossa
Boaz Salossa.. Sebuah nama yang tidak asing buat penggemar sepakbola nasional, apalagi tahun ini Boaz menjadi pencetak gol terbanyak di kompetisi Liga Super Indonesia. Pemilik nama lengkap Boaz Theofilius Erwin Salossa ini  lahir di Sorong, 16 Maret 1986 adalah seorang pemain sepakbola hebat yang saat ini merumput di klub Persipura Jayapura.

Aksinya yang berani serta kecepatan dan akurasi tendangan kaki kanan dan kiri yang sama baiknya, membuat pemain yang akrab di sapa Boci ini tidak hanya menjadi andalan bagi timnya Mutiara Hitam. Tapi juga menjadi bomber harapan masa depan Indonesia. Walaupun pernah  mengalami cedera serius patah kaki  saat tampil membela tim “Merah Putih” di ajang internasional namun Boci berhasil bangkit dan tahun ini membuktikan diri sebagai pencetak gol tersubur di Liga Super Indonesia mengungguli beberapa nama terkenal lainnya seperti Aldo Bareto ataupun Bambang Pamungkas.

Boaz biasanya beroperasi pada bagian kiri-tengah lapangan. Boaz pernah dijuluki sebagai anak ajaib, pada saat usianya baru 17 tahun dibawa oleh Peter Withe ke Piala Tiger dan menampilkan penampilan memukau di Ho Chi Minh, saat ia tampil bersama Tim Nasional Indonesia di ajang Piala Tiger 2004.

Seperti kata pepatah, tak ada gading yang tak retak... demikian halnya Boaz selain memiliki skill yang hebat naum memiliki kelemahan yaitu temperamen yang meledak-ledak. Pada 25 Oktober 2005, ia dijatuhi hukuman skorsing selama satu tahun tidak boleh bermain sepakbola di ajang nasional maupun internasional oleh PSSI karena terbukti menendang wasit dalam pertandingan Piala Indonesia antara Persipura melawan Persebaya pada 12 September 2005.

Boaz pernah berulah dengan menolak panggilan PSSI untuk membela Tim Nasional Indonesia U-23. Hal itu membuat otoritas sepakbola nasional berang dan mengancam menjatuhkan sanksi berat. Salah satunya tidak mengizinkan Boaz dan beberapa pemain lain yang menolak tampil bersama Tim Nasional Indonesia, untuk tampil di pentas resmi PSSI. Tapi akhirnya hukuman itu tidak dijatuhkan, setelah Boaz bersedia kembali tampil, pada tanggal 28 maret 2007 pada pertandingan Tim Nasional Indonesia U-23 melawan Tim Nasional U-23 Libanon, namun mengalami kekalahan dengan skor 2-1 untuk keunggulan Tim Nasional U-23 Libanon.

Meski berstatus pemain sepakbola profesional, Boaz terkadang masih sering sulit meninggalkan kebiasaan buruknya mengonsumsi alkohol. Ia bahkan pernah nyaris dipulangkan dari pemusatan latihan Tim Nasional Indonesia di Australia oleh pelatih Peter Withe, karena kedapatan mabuk. Seiring dengan itu, penampilannya pun mulai meredup yang membuat Peter Withe mencoretnya.

Begitu juga di saat pelatih timnas ditangani oleh Alfred Riedle, kembali Boaz dicoret dari timnas.. padahal publik sepakbola nasional sangat mengharapkan Boci tampil di piala AFF, yang pada akhirnya dalam piala AFF tersebut Indonesia hanya menjadi juara ke-dua di bawah Malaysia.

Namun tahun ini Boaz dengan jabatannya sebagai Kapten dari kesebelasan Persipura tampil lebih dewasa dan mampu mengemban tugasnya dengan penuh tanggung jawab. Hal ini dibuktikan dengan membawa Persipura sebagai Juara Liga Super Indonesia dan dilengkapi dengan gelar Top Scorer - sebuah gelar yang sangat bergengsi untuk para pemain sepakbola profesional.

Itulah Boaz Salossa, dia telah membuktikan sebagai The Real "Mutiara Hitam".....

Komentar

Postingan Populer